Monday, April 28, 2025

Creating liberating content

Evaluasi Uji Kesetaraan Disibilitas...

Info Makassar Terkini | Koordinator Program Lapangan Pendidikan Kesetaraan Disabilitas Kusta Paket A,...

Dugaan Korupsi di Proyek...

Info Makassar Terkini | Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Komunitas Peduli Lingkungan Ekonomi Sosial...

L-Kompleks Menduga Ada Indikasi...

Info Makassar Terkini | Proyek rehabilitasi Rumah Dinas Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Sulawesi...

Kejari Makassar Gulirkan Kasus...

Info Makassar Terkini | Kasus dugaan pungutan liar (pungli) dalam penerbitan sertifikat lahan...
HomeEducationKepribadian Guru Mempengaruhi...

Kepribadian Guru Mempengaruhi Mentalitas Siswa

Parepare, Info Makassar Terkini | Di dalam dunia pendidikan seorang guru mempunyai peranan yang sangat penting terhadap terlaksananya pendidikan, juga sebagai penentu tercapainya tujuan pendidikan. Seorang guru diibaratkan sebagai salah satu tiang utama dalam proses pendidikan. Maka dari itu secanggih apapun sebuah teknologi tidak akan dapat menggantikan peran para guru dalam mendidik siswa. Karena seorang guru sebagai figur pendidik tidak hanya berperan dalam mentransfer ilmu pengetahuan semata, tapi lebih kepada pengembangan Budi pekerti, bagaimana dia mampu mengarahkan agar para siswa ini menjadi pribadi-pribadi yang bermoral serta berakhlak mulia.

Namun mirisnya belakangan ini di dalam dunia pendidikan banyak bermunculan kasus-kasus yang dilakukan oleh beberapa tenaga pendidik, sehingga melanggar kode etik keprofesian, bahkan mencederai citra pendidikan itu sendiri. Tindakan asusila, serta kekerasan yang terjadi dalam dunia pendidikan bukanlah hal yang kita semua inginkan, karena pada dasarnya seharusnya dunia pendidikan diharapkan mampu secara edukatif dalam mengatasi setiap permasalahan yang yang ada di masyarakat. Namun bagaimana bisa seorang pendidik melakukan hal-hal diluar batas kemanusiaan?. Pelecehan seksual, bahkan tindakan kekerasan fisik melampaui batas. Dimana hal-hal seperti ini sangatlah menyakiti bahkan melukai anak, bukan hanya dalam hal fisiknya namun dalam hal psikis juga akan menimbulkan trauma, hal ini sangatlah mempengaruhi mentalitas peserta didik kedepannya.

See also  OSIS Smart Competition Vol. IV Kembali Di Gelar Oleh SMAN 14 Makassar

Padahal “Pendidikan” itu sendiri diartikan sebagai usaha yang dilakukan dalam pengubahan sikap atau perilaku seseorang maupun sekelompok orang sebagai usaha mendewasakan manusia dengan cara pengajaran dan pelatihan, adapun “pengajaran” diartikan sebagai proses atau mengajar, sedangkan “mengajar” berarti memberi pelajaran, dan pelajaran diartikan sebagai sesuatu yang dipelajari dapat juga berupa sesuatu yang diajarkan. Kata “terpelajar” sendiri diartikan sebagai telah mendapat pelajaran (di sekolah), sedangkan “terdidik” berarti telah mendapat didikan. Jadi sebenarnya antara terpelajar dan terdidik ini memiliki arti yang berbeda, jika terpelajar merupakan orang-orang yang berpengetahuan, maka terdidik adalah orang yang terarah, makna atau arti terdidik ini didasarkan pada kata didik yang berarti mengarahkan.
Maka sudah seharusnya, penting bagi seorang pendidik atau guru itu merupakan orang yang berkepribadian baik, merupakan orang-orang yang terdidik agar mampu untuk mengarahkan peserta didiknya dalam rangka mengubah sikap, bukan hanya mementingkan knowledge daripada value. Namun bagaimana seorang guru bisa mengarahkan seseorang dari yang tidak bermoral, dari orang yang tidak memiliki integritas, menjadi bermoral, dan memiliki integritas, itulah manusia yang terdidik.

See also  Prof. Abd. Rasyid Masri Jadi Spirit dan Motivasi Mahasiswa UIN

Sudah seharusnya seorang guru itu mampu untuk memperbaiki bukan merusak, mengubah bukan menghancurkan, memberi contoh baik bukan contoh buruk, serta bergerak ke depan bukan terbelakang. Karena sejatinya mereka bersekolah untuk belajar, mengetahui yang belum mereka tahu, menemukan arah agar hidup mereka terarah.
Karena apabila kasus tindakan asusila itu masih terus terjadi yang dilakukan oleh beberapa guru atau tenaga pendidik, maka itu bukan mendidik, tapi malah mengotori pikiran mereka yang seharusnya diajari berpikir dengan benar. (**)

 

Oleh: Sarah Maghfira

Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam IAIN Parepare

Get notified whenever we post something new!

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Create a website from scratch

Just drag and drop elements in a page to get started with Newspaper Theme.

Continue reading

Evaluasi Uji Kesetaraan Disibilitas Kusta di Makassar: Hariyadi Gunawan Arahkan Program Pendidikan Inklusif

Info Makassar Terkini | Koordinator Program Lapangan Pendidikan Kesetaraan Disabilitas Kusta Paket A, B, dan C, Hariyadi Gunawan, S.Pd., yang akrab disapa Argun, baru-baru ini sukses melaksanakan kegiatan Uji Kesetaraan Pendidikan Disabilitas Kusta di dua lokasi berbeda: Komplek Kusta...

Dugaan Korupsi di Proyek Lapangan Mini Soccer Sulsel, L-Kompleks Serahkan Laporan ke Polisi

Info Makassar Terkini | Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Komunitas Peduli Lingkungan Ekonomi Sosial (L-Kompleks) melaporkan dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek Belanja Modal Bangunan Gedung Tempat Olahraga – Pembangunan Lapangan Mini Soccer Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan. Laporan tersebut...

L-Kompleks Menduga Ada Indikasi Penyimpangan Anggaran Rehab Rudin Kadisdik Sulsel

Info Makassar Terkini | Proyek rehabilitasi Rumah Dinas Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) yang terletak di Jalan Andi Mappaodang 19 C, Kecamatan Tamalate, kini tengah menjadi sorotan setelah temuan yang disampaikan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Komunitas...

Enjoy exclusive access to all of our content

Get an online subscription and you can unlock any article you come across.