Home Uncategorized Lima Adab Terhadap Orang yang Lebih Tua, Salah Satunya Bicara Etika Sopan Santun

Lima Adab Terhadap Orang yang Lebih Tua, Salah Satunya Bicara Etika Sopan Santun

0
Lima Adab Terhadap Orang yang Lebih Tua, Salah Satunya Bicara Etika Sopan Santun

Makassar ~ Infomakassarterkini.com berbicara Adab terhadap orang yang lebih tua wajib diterapkan oleh setiap muslim. Seseorang yang usianya lebih muda harus menghormati orang yang lebih tua.
Banyak hadits Rasulullah SAW yang menegaskan tentang perintah menghormati orang yang lebih tua. Bahkan semasa hidup, Rasulullah SAW juga mencontohkan dengan bersikap baik dan santun kepada orang yang lebih tua.

Adab dan Hukum Berbisik dalam Islam yang Sering Terabaikan
Dari Ibnu Abbas, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Keberkahan ada pada orang-orang tua dari kalian”. [HR. Hakim dan Ibnu Hibban)

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW menyebutkan keutamaan orang-orang yang menghormati orang tua.

“Rasulullah SAW bersabda, Wahai Anas, hormati yang lebih tua dan sayangi yang lebih muda, maka kau akan menemaniku di surga”. (HR. Baihaqi)

Hadits ini menegaskan bahwa setiap muslim yang menghormati orang yang lebih tua maka akan mendapatkan keutamaan surga. Untuk itu ada beberapa adab yang harus diterapkan ketika berhadapan dengan orang yang lebih tua.

Adab Terhadap Orang yang Lebih Tua
1. Mendahulukan orang yang lebih tua
Siapapun yang usianya lebih muda maka wajib mendahulukan orang yang lebih tua. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah SAW ketika mendahulukan orang yang lebih tua untuk bersiwak.

See also  Bupati Jeneponto Berikan Penghargaan Kasat Binmas Polres Jeneponto atas Dedikasi dalam Budaya Gotong Royong

Rasulullah SAW bersabda,

“Ibnu ‘Umar berkata, aku melihat Rasulullah SAW sedang memaknai siwak lalu beliau memberikannya pada orang yang lebih tua dari suatu kaum, dan beliau bersabda, “Sesungguhnya Malaikat Jibril memerintahkanku untuk mendahulukan yang lebih tua. (HR. Ahmad dan Baihaqi)

2. Berbicara dengan sopan
Merangkum buku Begini Cara Rasul Mendidik Anak: Modern, Mudah, dan Efektif karya Ipnu Rinto Nugroho, seorang muslim yang lebih muda hendaknya selalu berbicara dengan sopan kepada orang yang lebih tua.

Adab berbicara kepada orang yang lebih tua adalah berbicara dengan sopan, secara lemah lembut dan tidak mendahului perkataan orang tua.

Ketika itu datang Huwaishah dan Muhawaishah kepada Rasulullah SAW kemudian Muhawaishah mulai berbicara. Rasulullah SAW berkata, “yang besar, yang besar.” Maksudnya umur, maka berbicaralah Huwaishah kemudian setelah itu Muhawashah berbicara.” (HR. Bukhari)

See also  RTH Syekh Yusuf Resmi Dibuka Untuk Umum

3. Mengucapkan salam kepada yang lebih tua
Orang yang lebih muda dianjurkan untuk menyapa dan mengucapkan salam lebih dulu kepada orang yang tua. Ini termasuk adab dan sopan santun dalam bersikap.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Abu Hurairah dalam sebuah hadits dengan derajat Muttafaq ‘alaih, Rasulullah SAW bersabda:

“Yang muda memberi salam kepada yang tua. Yang berjalan kepada yang duduk, yang sedikit kepada yang lebih banyak.”

Di dalam hadits riwayat al – Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:

“Dan anak kecil mengucapkan salam kepada yang lebih besar.”

4. Menyenangkan hati orang tua
Dianjurkan juga untuk menyenangkan hati orang tua. Hal ini dicontohkan dalam hadits riwayat Abdullah bin Umar RA, ia berkata:

“Kami pernah bersama Nabi SAW di Jummar, kemudian Nabi bersabda: ‘Ada sebuah pohon yang ia merupakan permisalan seorang muslim’ Ibnu Umar berkata: ‘Sebetulnya aku ingin menjawab pohon kurma. Namun karena aku yang paling muda di sini maka aku diam,’ Lalu Nabi SAW pun memberi tahu jawabannya (kepada orang-orang): ‘ia adalah pohon kurma” (HR Bukhari)

See also  Pemerintah Pusat Cabut Aturan PPKM, Adnan Minta Masyarakat Gowa Tetap Taat Prokes dan Vaksinasi

Ibnu Umar RA melakukan hal tersebut karena adanya sahabat lain usianya lebih tua meski bukan orang tuanya.

5. Tidak duduk di hadapan orang tua yang sedang berdiri
Larangan ini terdapat dalam sebuah hadits dari Jabir. Ia mengatakan,

“Nabi SAW sedang sakit. Lalu kami salat di belakang beliau, sedang beliau salat sambil duduk dan Abu Bakar mengeraskan bacaan takbirnya. Lalu beliau SAW menoleh kepada kami. Beliau melihat kami salat sambil berdiri. Lalu beliau berisyarat, kemudian kami salat sambil duduk.

Tatkala salam, beliau SAW mengatakan: “Jika kalian baru saja bermaksud buruk, tentu kalian melakukan seperti yang dilakukan oleh orang Persia dan Romawi. Mereka selalu berdiri untuk memuliakan raja-raja mereka, sedangkan mereka dalam keadaan duduk. Ikutilah imam-imam kalian. Jika imam tersebut salat sambil berdiri, maka salatlah kalian sambil berdiri. Dan jika imam tersebut salat sambil duduk, maka salatlah kalian sambil duduk,” (HR Muslim)

Jamal pamungkas

Direktur Utama

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here