Info Makassar Terkini, Polman | Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Polewali Mandar (Polman) Andi Rajab membantah tudingan dugaan keterlibatannya dalam politik praktis, pasca namanya terseret karena disinyalir mendukung janji-janji PIP-KIP yang dijual oleh kerabat salah kandidat bupati Polman.
Saat dikonfirmasi, Kepala Disdikbud Polman, Andi Rajab dengan tegas membantah bahwa dirinya telah mengintervensi guru-guru atau orangtua siswa untuk mendukung salah satu paslon. Dia juga mengungkapkan belum bisa memberikan jawaban secara luas sebab masih belum mengetahui pelanggaran dan delik aduan yang diarahkan kepadanya apa.
“Saya belum bisa berkomentar apa-apa karena saya belum tau bentuk pelanggaran saya apa, terkait KIP penerima, hadapkan ke saya orangtua siswa yang mengatakan bahwa saya mengintervensi karena saya tidak ada hubungannya dengan KIP, Pisahkan mana dinas pendidikan dan mana pemangku kepentingan yakni komisi sepuluh DPR RI, apakah ada kuasa saya untuk menghambat atau membantalkan penerima KIP, kan tidak ada kewenangan saya,”, jelas Kepala Disdikbud Polman saat dikonfirmasi di Ruang Kerjanya, Rabu (02/10/2024).
Lebih lanjut, Andi Rajab menambahkan masih menunggu hasil setelah nanti selesai diperiksa Bawaslu, apa sebenarnya delik aduan di Bawaslu dan menerangkan jika tugas dari Dinas Pendidikan dalam bantuan KIP hanya sebatas memverifikasi tapi tidak ada intervensi.
“saya belum tau delik aduan nya, bagaimana bentuk intervensi dan pengarahan yang saya lakukan tolong dibuktikan kapan dimana jam berapa, kalau fitnah itu kan lain lagi, apalagi mengatakan orang tua siswa, orang tua yang mana dan siswa yang mana” tutup Kadis Disdikbud Polman Andi Rajab.
Sebelumnya diketahui, ramai diberitakan terkait Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Polewali Mandar, Andi Rajab, diduga mengarahkan sejumlah guru untuk mendukung salah satu pasangan calon di Pilkada Polman, bahkan salah satu Tim Paslon Cabup – Cawabub Polman menyebut menemukan bukti bahwa oknum kadis ini diduga telah mengintervensi guru-guru untuk mendukung paslon nomor urut 4, serta ikut menjanjikan PIP dan KIP-K.
“Buktinya kami temukan di lapangan dan termasuk laporan dari orang tua siswa. Apalagi baru-baru ini, saya juga baca berita bahwa calon penerima beasiswa diancam berkas pengajuan KIP Kuliahnya tidak akan diloloskan jika orang tuanya tetap mendukung paslon Bebas-Siti. Nah, cara-cara macam apa ini,” ujar salah satu tim hukum Bebas Manggazali-Siti Rahmawati (Besti), Ahmad Syahban, dalam keterangannya kepada awak media yang terbit di suaraindonesia.co.id, Minggu 29 September 2024. (**)